Selasa, 21 Desember 2010

Ibumu, Ibumu, Ibumu, Ayahmu

Aku terlahir dari rahimmu…
Aku tersifat dari dirimu…
Aku terwujud dari sari patimu…
Aku berperilaku dari ajaranmu…
Ibu…dari darahmu aku ada…
Ibu…dari hakikatmu aku menempuh hidupku…
Ibu…dari tujuh tempatmu, aku berasal dan kembali…
Ayah…darimu aku belajar tentang hidup dan kehidupan…
Ketika datang seorang sahabat pada Sang Utusan dan bertanya…
Pada siapakah aku harus berbakti…?
Sang Utusan menjawab…Ibumu
Sahabat bertanya lagi…lalu siapa
Jawab Sang Utusan…Ibumu
Sahabat masih bertanya lagi…lalu siapa lagi
Sekali lagi Sang Utusan menjawab…Ibumu
Yaa Sang Utusan, kepada siapa lagi aku harus berbakti…
Ayahmu…jawab Sang Utusan….
Kenapa seorang Ibu dijawab sampai tiga kali…sedang Ayah, cuma sekali saja…
Apakah peran seorang Ibu lebih utama dibanding dengan seorang Ayah…
Bukankah kedua-duanya adalah sosok yg harus sama-sama kita hormati, dan kita wajib memuliakan serta berbakti kepada keduanya…
Ibu…atau Ayah, adalah dua makhluk mulia yg telah menjadikan kita hadir ke dunia ini. Tanpa mereka, kita tak pernah ada di sini. Tanpa mereka pula, kita tak pernah mengenal hidup dan kehidupan ini.
Apa sebenarnya maksud Sang Utusan dengan jawabannya tersebut….?
Pernahkah kita memikirkan serta merenungkannya…?
Kita semua tau, bahwa semua contoh perilaku dan budi pekerti…telah dicontohkan oleh Sang Utusan. Kita semua juga tau, bahwa Sang Utusan itu pasti benar adanya. Karna Sang Utusan adalah…kepanjangan Kebenaran dari Yang Maha Benar.
Sempat terpikir olehku… Kata Ibu, Ibu, Ibu, Ayah…
Berulang-ulang kata itu kusebut dan kuresapi…
Ternyata Sang Utusan itu…memang benar adanya. Dan pandangan akan masa depan yg sangat jauh dari jangkauan akal logika pun, telah Beliau ungkapkan sejak 1400-an tahun yg lalu. Sungguh suatu hal yg sangat istimewa dari seorang Sang Utusan.
Sebagaimana wahyu yg pertama diterima…
Bacalah, Bacalah, Bacalah… Maka, bacalah apa pun yg kau lihat, kau dengar, dan kau rasakan…
Contoh itu pada zamannya…
Tauladan itu pada kondisi dan keadaannya waktu itu…
Ingat..segala sesuatu itu pasti berubah. Dan hanya satu yg tetap AdaNya…Allah Azza wa Jalla. 

(har4yan4)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar